Jumat, 11 Februari 2011

Kasih Yang Sempurna

"Kasih Yang Sempurna"

Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya dan tidak sedang bermain “dadu”. Bila menciptakan seperti bermain dadu, Mengapa Ia tidak menciptakan manusia atau binatang melata atau tumbuh-tumbuhan lebih dahulu, kemudian menjadikan terang dan gelap dengan apakah ciptaan-Nya itu berpijak?
(1 Korintus 15 : 46-49 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi)

Segala sesuatu ada prosesnya dan tak ada sesuatupun yang tidak melalui proses, entah hal buruk atau baik menimpa kehidupan kita. Namun semua terjadi karena apa yang kita utamakan dalam kehidupan, itulah awal proses yang menimpa diri kita.
Demikianpula dengan menjalin kasih pribadi satu dengan yang lain. Bila terjadi sesuatu hal, renungkanlah di dalam hati, apa yang membuat diri kita mengambil keputusan itu, entah dengan kesadaran, keterpaksaan ataupun kelalaian, kepasrahan, bahkan hawa nafsu?
(Mazmur 4:5 Memang kamu gelisah, tetapi jangan lalu berdosa, selidikilah batinmu dan mengaduhlah di tempat tidurmu)

Namun manusia selalu berusaha dan Allah yang menentukannya. Bila Allah yang menentukannya, maka apa yang ditentukan Allah selalu baik adanya.
(Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah.)

Jumat, 11 Februari 2011

Kasih Yang Sempurna

"Kasih Yang Sempurna"

Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya dan tidak sedang bermain “dadu”. Bila menciptakan seperti bermain dadu, Mengapa Ia tidak menciptakan manusia atau binatang melata atau tumbuh-tumbuhan lebih dahulu, kemudian menjadikan terang dan gelap dengan apakah ciptaan-Nya itu berpijak?
(1 Korintus 15 : 46-49 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi)

Segala sesuatu ada prosesnya dan tak ada sesuatupun yang tidak melalui proses, entah hal buruk atau baik menimpa kehidupan kita. Namun semua terjadi karena apa yang kita utamakan dalam kehidupan, itulah awal proses yang menimpa diri kita.
Demikianpula dengan menjalin kasih pribadi satu dengan yang lain. Bila terjadi sesuatu hal, renungkanlah di dalam hati, apa yang membuat diri kita mengambil keputusan itu, entah dengan kesadaran, keterpaksaan ataupun kelalaian, kepasrahan, bahkan hawa nafsu?
(Mazmur 4:5 Memang kamu gelisah, tetapi jangan lalu berdosa, selidikilah batinmu dan mengaduhlah di tempat tidurmu)

Namun manusia selalu berusaha dan Allah yang menentukannya. Bila Allah yang menentukannya, maka apa yang ditentukan Allah selalu baik adanya.
(Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah.)